Monday, January 25, 2016

Panduan Apply Master ke Wageningen University (dan Universitas di Luar Negeri Lainnya)

DISCLAIMER: Kami bukan pihak manajemen WUR yang bisa menentukan sukses atau tidaknya kalian apply. Jadi mohon pertanyaan mengenai hal tersebut bisa dilayangkan ke pihak WUR langsung.

Challenge in Singapore masih berjalan, tapi gw mau ngomong hal yang serius, ahem. 

Sama halnya seperti kami (cchocomint dan sakana), pasti banyak banget di antara kalian yang punya cita-cita untuk bisa bersekolah di luar negeri, entah dari jenjang S1 atau jenjang yang lebih tinggi. Alasannya pun macam-macam:
- supaya bisa membangun negeri ini jadi lebih baik *motivasi ini terasa 100% sebelum kalian meninggalkan NKRI tercinta, ketika kuliah kelar langsung drop sekitar 20%, nggak mau pulang shhayyyy :)))))*, 
- supaya bisa go internesyenel (macam kami ini lah...), 
- karena kulitas pendidikan di luar lebih baik, 
- untuk memperkaya diri dari segi kultur atau supaya bisa parti dan tipsy tiap hari tanpa ada yang larang-larang, wakakakakaka. 

Boleh...... semua sah-sah aja. Untuk yang orang tuanya punya rejeki lebih, you only need to secure one thing: LoA (Letter of Acceptance), then off you go. Untuk yang rejekinya pas-pasan (baca: kami dan banyak orang lainnya), LoA tuh tiket awal sahaja karena masih ada hal lain yang nggak kalah pentingnya: mencari si pemberi dana alias beasiswa.

Masalahnya, banyak yang PENGEN bersekolah ke luar negeri, tapi nggak semua yang pengen sekolah ke luar negeri RELA untuk mencurahkan energi, usaha, dan biaya (tes TOEFL nggilani mahalnya sekarang) untuk mengejar apa yang mereka mau. Dalam usaha melakukan perjalanan ke barat (bukan untuk mencari kitab suci), gw menyadari bahwa sesungguhnya ada 3 tipe orang yang bisa mendapatkan beasiswa untuk sekolah ke luar negeri: 1) Orang yang pinter gila, ga perlu nyari pun udah disodorin beasiswa; 2) Orang yang beruntung dan pintar, sekali daftar langsung dapet; 3) Orang yang gigih nyari beasiswa, tidak gampang menyerah meski berkali-kali ditolak dan instropeksi untuk perbaikan apply beasiswa yang berikutnya (inget ya, udah pernah apply, bukan cuma nyari info!). Gw masuk ke golongan yang ke-3.

Gw dan teman-teman lain cukup sering dapet email/mesej/etc mengenai sekolah di luar negeri, kami mau nolong, sangat mau. Kami seneng ketika beberapa bulan setelah email-emailan/ngobrol,  orang tersebut datang dengan membawa berita bahwa dia lolos dan akan berangkat ke luar negeri, priceless. The thing is, there’s only so much that we can do to help, we only help to certain extend. We DO know when people ask because asking is a part of their effort or simply because they’re too lazy to put more effort in helping themselves. If you are not willing to help yourself at the first place, why expect anybody else to do so? Ibarat ayat suci, Tuhan aja nggak mau ngubah nasib suatu kaum kalau mereka nggak berusaha untuk berubah, ye nggak? Edan pake dalil, dalil nggak bisa dilawan *pasang cadar*

Sama aja kayak traveler, gw sering baca tuh curhatnya TrinityTraveler, banyak yang datang sama dia dengan pertanyaan, ’Saya pengen pergi ke [insert nama negara] gimana caranya?’  Dude, she’s a traveler, not travel agent. So am I and my fellows, we happened to be students, but we are not international student placement service.  Do your homework and we're happy to be part of it, but don’t hand your homework to us in order to finish it for you.

Oke, sekarang kita ngomongin apa yang biasa disiapin kalau mau kuliah ke luar negeri. Sebenernya bahasan kayak gini pasti udah banyak di mana-mana. Ditulis lebih terstruktur dan komprehensif daripada tulisan ini, pastinya :))). Kemungkinan kalian bisa nyasar baca postingan ini lantaran lagi nyari-nyari info buat studi ke Wageningen. Sebagai self-proclaimed WUR ambassador, maka pada beberapa poin akan dikhususkan untuk apply sekolah ke WUR. Harap dicamkan, gw nggak akan dan nggak akan pernah ngasih tulisan berupa tips SUKSES mendapatkan beasiswa. For me personally, there is no such thing. Too many factors involved, luck, random event, the selection panel, the competitors, etc. Mirip lah kayak SPMB, you’re good, but how if others are exceptional? 

Anyway, please brace yourself as this post is TL:DR.

1. Tentuin jurusan
Ini PR paling dasar tapi kadang paling malas dikerjakan. Kenapa? karena banyak yang tujuan utamanya hanyalah bisa pergi ke luar negeri (nggak ada yang salah kok dengan tujuan itu), terus nggak tahu dan nggak mau nyari tahu harus ngambil jurusan apa supaya bisa berangkat ke luar negeri. Nggak sedikit yang datang dengan pertanyaan pengen S2 di luar tapi nggak tahu mau pilih jurusan apa. Lha, kalo ente nggak tahu, gimana gw bisa tahu? Background education kalian apa? Masih mau 100 % linear dengan itu atau mau deviasi dari itu? Terserah. Kampus pun punya kekuatan masing-masing, ada yang kuat di natural science, engineering, social science, art & humanity, etc. Cari tahu juga soal hal ini. Lo pengen kuliah engineering tapi kekeh pengen ke Wageningen misalnya, ya Jaka Sembung bawa golok, tuh ada TU-Delft, Eindhoven, Groningen, atau UNESCO-IHE.

Di WUR ada jurusan apa aja? Nih, baca aja sendiri di page ini. Mana yang paling menarik/cocok untuk minat kalian. Kalo ternyata ada lebih dari satu jurusan yang kalian pengen, silahkan klik nama jurusannya. Di sana akan ada keterangan lebih lanjut mengenai masing-masing jurusan. Mulai dari deskripsi jurusan, spesialisasi, cara daftar, contact person, sampai pembanding dengan jurusan lainnya. Percayalah, itu isinya komplit banget kalau kalian istiqomah membaca semua keterangan yang ada di sana. Oh iya, di beberapa jurusan di WUR ada yang namanya spesialisasi. Saran kami sih ga usah bingung dulu mau ngambil spesialisasi apa. Itu ditentuinnya ntar aja kalau udah nyampe sana. Bakal ada study adviser yang bakal bantuin ngejelasin.  

Butuh kejelasan course yang ditawarkan dan silabus? Bisa baca di sini. Silahkan ubek-ubek sendiri sesuai jurusan yang diminati. Please jangan minta kami yang nyariin buat kalian. Beberapa fitur cuma bisa dibuka kalau kalian punya wur account. Gimana dapet wur account? Harus terdaftar dulu jadi mahasiswa wur.

2. Cek persyaratan
Ini PR nomor 2, pertanyaan,’Gw pengen kuliah [insert nama jurusan dan kampus]  gimana caranya?’ *kayak pertanyaan tentang traveling* seriiingggg banget keluar. Lebih sering dari poin nomor 1. Admission procedure selalu ada di tiap website universitas, maksud gw, SELALU ADA. Ibarat Syahrini, terpampang nyata kelez! Kalu baru nyari admission procedure via internet yang tinggal duduk sambil klik sana-sini aja udah males dan nyerah, gimana ngadepin masalah sebenernya ketika lo beneran jadi berangkat? *ya kalau jadi berangkat*  Mau telpon emak nyuruh dese datang A.S.A.P? Kalo ente di Europe gimana ceritanya? Europe-Indonesia bukanlah Bandung-Garut. Atau mau nangis meraung-raung di dada Adam Levine? Dih, mana bisa?! Jangan harap!!! Adam Levine hanya milikku seorang, camkan itu!!

Kalau bingung, cobalah pake search engine di website universitas tersebut, pasti ada, biasanya simbol berupa kaca pembesar *nrit, sampai gw jelasin*. Ketik coba ‘admission procedure’ atau ketik apa pun yang kira-kira lo butuhkan. Syarat tiap kampus boleh jadi berbeda-beda, tapi ada syarat yang kurang lebih universal, di mana-mana sama.

Gimana dengan persyaratan di WUR? Nih, sok mangga baca di sini. Setelah paham dan yakin mau lanjut sekolah di WUR, bisa baca tahapan aplikasinya di sini. Udah lengkap banget dan ga ribet. Kuncinya hanyalah iqro alias membaca. Oh iya, semua proses di WUR dilakukan secara online tanpa ada ujian/tes masuk dan ga perlu nyari dosen WUR untuk minta rekomendasi. 

a. English proficiency test
Biasanya cukup fleksibel, bisa TOEFL atau IELTS, mending yang mana? nggak tahu, preferensi orang bisa beda-beda. Dulu gw ngambil TOEFL-IBT karena mendadak banget gw musti ngambil tes ini, slot yang nyisa cuma TOEFL-IBT, itu pun di Jogja, gw tinggal di Bandung. Harga? miriplah antara IELTS dan TOEFL, meski IELTS lebih mahal sedikit. Remarknya biasanya ada di speaking section. Di IELTS lo ngobrol sama orang, bisa bikin grogi tapi saat lo nggak paham lo bisa bilang,’Pardon?’ atau berusaha me-rephrase, ’So, you implied that blablablabla, right?’ Di TOEFL-IBT, lo ngomong sama mesin perekam, lo miss atau budek, tamat sudah, silakan ngomong semau-maunya daripada nggak ngomong sama sekali.

Berapa skor yang dibutuhkan? At least 550 atau 80 untuk IBT. Skor ini standard minimum, biasanya ini syarat minimum jurusan IPA, untuk jurusan IPS, mereka lebih demanding, ya wajar, kalian akan lebih banyak nulis dan ngowos, makanya mereka minta lebih. Kadang mereka bukan hanya minta skor akhir, tapi per section, misal IELTS minimal 7 dan writing section tidak kurang dari 6.5. Itu dia kenapa cek website universitas yang bersangkutan menjadi penting, karena lo perlu tahu apa yang universitas syaratkan.

Untuk di WUR, persyaratan skor English Proficiency Test bisa dibaca di sini. Baca baik-baik karena ada keterangan TOEFL code khusus WUR di situ biar hasil tes bisa langsung dikirim ke mereka.

Saran dari Sakana: supaya aman dan skornya bisa dipake sapu jagat (ga mau rugi lantaran harga tes-nya mihil bingits!), cek masing-masing persyaratan skor TOEFL atau IELTS dari semua sekolah dan beasiswa yang akan kalian lamar. Tentukan skor yang tertinggi dan jadikan itu target kalian. Semisal WUR minta skor TOEFL iBT untuk calon mahasiswa non-EU sebesar 80, sedangkan dari beberapa pilihan beasiswa, ada yang minta skor 79, 80, dan 87. Nah, jadikan skor 87 itu target pencapaian TOEFL iBT kamu.

b. Motivation letter
Ini biasanya berisi karangan dan kibulan penjelasan kenapa kalian ingin melanjutkan kuliah di kampus tersebut/di jurusan tersebut/di negara tersebut. Apa outcome yang diharapkan dan ke depannya rencana kalian apa sih. Duh kok mumet ya? Ga usah mumet, googling lah niscaya semua menjadi lebih mudah. Tapi jangan lupa, gugling itu sebagai contoh dan referensi, tetep sesuaikan dengan keadaan kalian. Ibarat kata, mau nyontek juga tetep musti pake akal.

Saran dari Sakana: Nama pun motivasi, pasti akan lebih baik kalau ada unsur-unsur personal. Ga perlu lebay kayak kalian pengen belajar molecular life science demi menemukan obat kanker lantaran ada saudara yang meninggal gara-gara kanker. Ga perlu sampe segitunya. Dulu di motivation letter gw nulis tertarik bidang molecular nutrition gara-gara pernah diminta jadi MC untuk seminar ilmiah tentang itu. Ga lebay, tapi ada unsur personalnya. Trus tinggal kasih embel-embel fakta yang tertulis di info tentang jurusan, kayak WUR tuh punya master program Nutrition and Health terbaik se-Eropa. Nah... ga percuma kan istiqomah baca keterangan tentang jurusan :)))  

c. Legalized transcript and degree certificate
Gampang sih ini, pasti kampus sudah menyediakan, jangan lupa yang dipake versi Bahasa Inggris ya shayyy.

Ini bagian lumayan tricky sih, karena kadang ada yang bilang bahwa GPA-nya kurang dari yang disyaratkan, masih ada chance-kah untuk keterima? Sejujurnya, gw nggak tahu. Tapi logika sederhananya, ketika lo kurang di satu aspek, coba tonjolkan aspek lain. Misal GPA kurang, tapi hasil IBT 119 atau pengalaman kerja sangat mendukung dengan referensi mumpuni. Cus lah!!  

Nah di WUR udah ada dokumen pdf khusus yang lebih menjelaskan persyaratan IPK untuk calon mahasiswa asing, termasuk Indonesia. Semisal nih, di syarat kan kudu IPK 3,0, tapi kalau kalian lulusan universitas top di pulau Jawa (macem ITB dan IPB), maka IPK 2.8 pun punya kesempatan untuk diterima. Lulusan D4? Bisa juga lho ternyata untuk daftar.  

d. Recommendation letter
Bisa dari dosen atau dari bos di tempat bekerja. Kadang beliau-beliau ini sudah punya template tersendiri dalam memberi surat rekomendasi, tapi ada juga beberapa yang saking sibuknya nggak sempat untuk bikin surat rekomendasi. Pada akhirnya kalian yang musti bikin lalu tinggal minta tanda tangan yang bersangkutan. Tips? 1) Google 2) jangan terlalu memberi sanjung puja-puji pada diri sendiri, boleh lah kasih pujian, tapi tetap modest. 

Sakana confession: gw pernah bikin surat rekomendasi supaya dosen bisa tinggal langsung tanda tangan. Tapi karena bingung mau nulis apa, akhirnya sebagain besar yang gw tulis adalah trait dari zodiak gw, hahaha. 

Oh iya, ada juga beasiswa yang punya template surat rekomendasi sendiri. Jadi harus dibaca baik-baik surat rekomendasi yang diminta yang gimana. WUR sendiri TIDAK mensyaratkan untuk melampirkan surat rekomendasi pada saat mendaftar, baik dari dosen S1 maupun dosen WUR.  

e. GRE/SAT/etc.
Ini tipikal universitas di Amerika dan juga Singapura (Australia juga kah?), gw nggak familiar dengan ini karena universitas di Eropa biasanya tidak mensyaratkan hal ini. Sekali lagi, cek website uni yang bersangkutan.

f. Other language proficiency test
Misal universitas tertentu mensyaratkan basic proficiency untuk bahasa tertentu, Prancis, German, atau Swahili. Tegantung lokasi lah. Untuk keseribukalinya, cek website uni yang bersangkutan. Tenang, di WUR (dan universitas Belanda lainnya) ga mensyaratkan bisa bahasa Belanda karena semua master program di Belanda diberikan dalam bahasa Inggris (bahkan untuk mahasiswa Dutch). 

3. Tebar jaring
Jangan terlalu saklek, misal dari dulu gw selalu pengen ke Jerman. Jerman, Jerman, Jerman!! Deutschland über alles!! Tapi ya gw terdampar di Belanda, which turned into priceless experience.

Lalu dalam perjalanan gw dulu apa gw mengontak orang untuk nanya? Iya dong, but I made sure that I did my homework. Riset dulu, baca sana-sini, sampai akhirnya buntu dan ada pertanyaan yang ga bisa ke jawab, baru gw tanya. salah satu orang yang pernah gw kontak adalah Mas Tio (di blognya banyak info tentang beasiswa lhooo), ndilalahnya simas ini jadi tetangga kakak gw ketika sedang sama-sama di Sweden, what a small world ga sih? :)))

Akhir kata, selamat mencoba dan berusaha. Kami siap menjawab pertanyaan sepanjang pertanyaan itu bagian dari usaha kalian, dan bertanya bukan karena kalian terlalu malas berusaha.


Cheers,

Cchocomint & Sakana

40 comments:

  1. Assalamualaikum..
    Halooo Mbak Sakana, (is that your real name?).. Perkenalkan Saya Arofi Yanuar R, dari Surabaya, background studi S1 Teknologi Pangan.
    Menarik sekali tulisan mbak ini, benar menggambarkan supaya tidak malas2 mencari informasi dan membulatkan tekad kalau benar ingin studi master di negeri orang. Keren!
    Btw, saya pun sedang mengumpulkan kepingan puzzle itu, Wageningen pun jadi pilihan nomer satu!so life science bgt lah! *-* Rencananya ingin lanjut di Food Technologynya mbak.
    dan skrg tahap persiapannya fight buat IELTSnya, dan masih belum pede di writingnya, :(
    kalau boleh tau, mbaknya waktu apply Score Ielts/toefl nya berapa? trus academic writing di real perkuliahan tuh seperti apa sih mbak? Salam..

    Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam. Halo juga Mas Arofi Yanuar. Terima kasih ya udah mampir ke blog ini. Tentu saja Sakana (dan Cchocomint) bukan nama asli :)

      Kami berdua sama-sama ikut TOEFL iBT dan dapet skor yang cukuplah untuk apply sekolah dan ngelamar beasiswa (tapi belum cukup buat dilamar anak orang #eaaaa). Seingat kami di periode pertama perkuliahan akan diberikan kelas mengenai academic writing. Selain itu di WUR ga banyak nulis report kok, jadi ga perlu terlalu khawatir. Kalau memang merasa perlu improve, ada les academic writing yang bisa diikuti (tapi harus bayar lagi).

      Mengingat saya belum pernah ikut IELTS, jadi ga familiar tentang bagian writing-nya. Tapi ada satu buku TOEFL iBT yang saya rekomendasikan, judulnya: "Speaking and Writing Strategies for the TOEFL iBT" (bisa donlot di 4shared). Menurut saya info yang ditulis di buku itu sangat membantu.

      Delete
    2. Waaahh.. asiik ya mbak..oke deh tak coba pelajari e-booknya itu, makasih banyak ya mbak Sakana dan Chocomint,.
      Oh iya Kalau boleh tau mbaknya studi master ambil program/jurusan apa mbak? sudah selesai mbak? *soalnya belum nemu akhir cerita wageningen*
      trus fundingnya dapat beasiswa darimaana nih mbak? Stuned? atau LPDP?

      Terimakasih.

      Delete
    3. Kami berdua alhamdulillah udh beres master. Mengenai funding, Cchocomint dapet beasiswa dari salah satu foundation di WUR (ABF), Sakana dapet dari DIKTI (tapi udah ga ada lagi programnya sekarang). Jurusan yang kami ambil bisa baca di page About :)

      Tulisan kami lainnya mengenai Wageningen bisa dibaca di sini: http://kolomikan87.blogspot.co.id/search/label/Wageningen

      Delete
    4. Saya yopi mau tanya beasiswa yang dari WUR ituu masih buka gak ya kak ? Atau saya bisa daftar dimana ya kak
      Terima kasih
      Saya bingung mau ambil beasiswa apa ke wur soalnya kalo LPDP haruss tinggi IPK nya
      Sdangkan saya cuman 2.81

      Terima kasih

      Delete
  2. wahh terbaik, oke makasih ya mbak-mbak yang kece! Terus berkarya dan menginspirasi pemilik mimpi di luar sana.

    Matur nuhun sanget,
    :))

    ReplyDelete
  3. Hai kak. Saya termotivasi sekali membaca blog anda. Dan banyak banget yang baru saya tahu, padahal ud coba cari info. Lumayan lah buat nambah bekel. Hehe
    Background saya d perikanan, tapi saya ingin meneruskan di WUR antara environmental science, atau water technology (aamiin :') )
    Ada beberapa planing juga, tapi skg lg ada masalah 'confidence' nih gara gara minder liat temen. Termotivasi sih, cuman motivasinya kadang perlu di charge gitu :')
    Tapi saya mencoba mengubah sugesti saya tentang itu. Hehe

    Maaf jadi curhat :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Taufiq :)

      Terima kasih ya udah mampir ke blog kami. Ayo semangaaaattt!!! Yang akan menjalani sekolah di luar negeri adalah kamu sendiri, jadi ga perlu tengok2 temen. Rugi lah kalau minder sejak di sini, minder tuh liat orang2 hebat yang bakal kamu temui di WUR #eh.

      Sekarang tinggal masalah mau atau tidaknya. Kalau mau, ya pede aja maju terus. Persoalan gagal atau sukses itu wes biasah.... Nama pun kehidupan... #tsaaahhh. Pokoknya kerjain aja yang kamu bisa sekarang, gimana nantinya ya kita pikirin lagi aja ntar, hehe.

      Delete
    2. Halo Taufiq,

      Mau nambahin juga, Saya nggak tahu kamu udah lulus atau belum, kayaknya sih udah ya? kalau belum lulus, supaya chance lebih besar dan lebih pede, bisa dengan ngegedein IP, kalau udah lulus dan IP udah fix, alternatifnya dengan meningkatkan hasil tes Bahasa Inggris dan/atau pengalaman kerja yang linear. Membandingkan diri kamu dengan teman nggak apa-apa kalau bisa jadi pemicu, tapi kalau terlalu sering ya tidak baik, mending fokus aja dengan apa yang kamu mau, energi yang terpakai untuk membandingkan diri kamu dengan teman mending dialihkan untuk improve kualitas kamu.

      Dan bener, mindernya simpen dulu buat nanti setelah ketemu teman-teman di WUR :)))

      Semoga sukses.

      -cchocomint-

      Delete
  4. Hallo kak, tulisan nya sangat menginspirasi dan lucu haha. td ditulisannya ada d4 bisa tp untuk d3 apakah bisaka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo niawblb,
      Untuk d3 rasanya ga bisa untuk langsung apply master S2.

      -Sakana

      Delete
  5. hi Sakana,

    Seru banget baca blog kamu. dan saya juga pengen lanjut ke WUR. mau dong tanya2 mengenai statement of purpose. bagaimana penulisan yang baik gtu? atau bagaimana WUR memandang statement of purpose?


    makasiih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,

      Menurut pendapat Saya, statement of purpose harus bisa memberi gambaran tentang 1) motivasi kita melamar jurusan tersebut dan kenapa kita merupakan kandidat yang tepat untuk diterima 2) apa yang akan dilakukan ke depannya dengan ilmu yang diperolah setelah kita menempuh pendidikan master tersebut. Kalau untuk contoh motivation letter, googling pasti akan menghasilkan contoh yang bagus-bagus, tapi yang paling penting jangan asal comot dan copy-paste, customize sesuai dengan kebutuhan, kadang memasukkan unsur personal (dengan porsi yang wajar) bisa jadi hal yang baik juga. Misal, ketertarikan awal dengan jurusan peternakan karena orang tua dan penduduk lingkungan sekitar punya peternakan dan dengan imu dari jurusan master tersebut saya bisa melakukan improvement untuk kondisi mereka, dsb, dsb.

      Kalau bagaimana WUR memandang statement of purpose, saya kurang tahu. Seberapa penting bobotnya dibanding persyaratan lain? Saya nggak tahu, tapi Saya masih yakin kalau IPK dan TOEFL masih merupakan dua syarat paling penting.

      -cchocomint-

      Delete
  6. Selamat siang mba Sakana.

    Perkenalkan nama saya Joni Hermawanto. Saya tipe orang yg ke 3, tipe yg mondar mandir nyari info beasiswa. Bermimpi dapat beasiswa LPDP tapi masih bingung mw kemana. Dari blog mba Sakana ini saya pengen mencari info lebih lagi tentang Wageningen. Seperti yang mba Sakana sampaikan diulasan di atas maka saya akan tanya sedikit saja, saya akan mencari info baru klo sampai mentok saya tanyakan lagi ke mba Sakana.
    Yang mau saya tanyakan ke mba Sakana adalah :
    1. Saya lulusan S1 Teknologi Pertanian dari Instiper, apakah ada minimun requirement? Karena institute tempat saya kuliah S1 kurang terkenal dan akreditasi fakultas saya B.
    2. Jurusan S1 saya adalah teknologi pertanian untuk pengolahan kelapa sawit. Yang saya tanyakan apakah di Wageningen ada yang selinier dengan S1 teknologi pertanian?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Joni,

      1. Minimum requirement? Maksudnya dari segi apa IP atau TOEFL score? atau apa? Di postingan di atas ada link untuk mengetahui syarat minimum dari aplikan. Untuk negara Indonesia IP minimal 3 atau 2.8 bila berasal dari universitas terbaik di Jawa (sila baca http://www.wur.nl/upload_mm/e/e/b/6c269e98-c6f3-4d29-9fac-234d27100972_WU%20International%20Credentials%20Evaluation%20Guidelines%20v2b.pdf)

      2. Wageningen menawarkan banyak jurusan master dan tentunya kami tidak hapal satu persatu, di postingan di atas pun sudah disertakan link untuk mengecek jurusan, silakan mengecek apakah ada program yang diinginkan atau tidak di http://www.wur.nl/en/Education-Programmes/master/MSc-programmes.htm

      Salam.

      -cchocomint-

      Delete
    2. Terima kasih untuk responya mba.

      1. Untuk min. Requirement yang saya maksud adalah dari segi universitas/institutenya, karena tempat saya kuliah dulu mungkin bukan yang terbaik atau ternama. Apakah ada syarat harus dari universitas ternama dan akreditasi kampusnya A begitu maksud saya. Untuk IP insyaallah cukup, untuk toefl masih diusahakan mencapai yg terbaik.

      2. Untuk pemilihan jurusan sudah mulai kontak dengan sekretariat dari pihak WUR, alhamdulillah direspon cepat dan diberi advise yang bagus.

      Terima kasih atas responya, mungkin saya akan lebih sering bertanya kepada Mba Sakana, untuk kontak sudah saya follow twitter.

      Terima kasih.

      Joni

      Delete
    3. Setahu Saya bisa dari institusi manapun. Kalau Saya cek dari sini http://www.wur.nl/upload_mm/e/e/b/6c269e98-c6f3-4d29-9fac-234d27100972_WU%20International%20Credentials%20Evaluation%20Guidelines%20v2b.pdf hanya disebutkan bahwa IP minimum 3 dan sudah lulus S1 atau D4. Tidak disebutkan minimum requirement untuk institusinya. Tapi karena persyaratan master program dibuat oleh pihak WUR dan bukan Saya, untuk memastikan, pertanyaan tersebut lebih pas ditanyakan pada pihak WUR.

      -cchocomint-

      Delete
  7. Terima kasih mba Sakana, mohon direspon.

    Best regard

    Joni Hermawanto

    ReplyDelete
  8. Hallo ka.. Bermanfaat banget blog nya. Aku gisti, tertarik ogn daftar wageningen juga. Kmrn kaka daftar kampus dl ya br cari beasiswa? Naah kan blm pasti juga beasiswanya yg mana waktu itu.. Terus di kolom pembiayaannya, pilih fellowship atau sponsorship? Thanks.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba gisti, salam kenal.
      Minta add sebagai teman supaya jalan ke wageningen ur lebih jelas. Terima kasih.

      Delete
    2. Hi, maaf ya telat balesnya. Jujur kami berdua lupa dulu nulisnya apa, tapi kayaknya yang fellowship deh...

      Delete
  9. Hallo kak sakana dan cchocomoint 😊
    Saya Bagus, sekarang semester akhir di Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian.
    Nah saya kan basicnya di pertanian, tapi saya minat lanjut ke Master Environmental Science. Sebenernya penelitian skripsi saya ada mengarah ke environment, makanya saya tertarik dan agak berani untuk mengambil Master ke Environmental Science. Yang jadi pertanyaan saya, apakah latar blkg saya ini udah cukup untuk membuat WUR yakin kalo jurusan saya linier, atau saya masih perlu magang di site yg Environment?
    Terima kasih 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mengenai kelayakan diterima atau ngga, kayaknya itu pihak wur aja deh yang tau. Saran yang bisa kami berikan: 1) tanyakan langsung pada pihak wur, 2) kalau segan nanya pada mereka, ya tinggal gimana kamu bisa menonjolkan kelinieran di motivation letter aja.

      Delete
  10. Halo mbak sakana,
    actually, nama "sakana fish" itu familiar banget di telinga gw. Karena ini "sakana fish" sendiri merupakan nama produk yang cukup populer di lingkungan gw dan pernah melakukan sedikit kerjasama di kampus gw (kebetulan gw lulusan Sekolah Tinggi Perikanan).

    Anyway mbak, aku cek deadline utk daftar di wageningen sekitar tanggal 20 April. Nah itu gw kudu harus pake banget yaa untuk apply sebelum tanggal itu?? sedangkan gw ada liat utk sponsor scholarship misal nufficnesso deadlinenya 1 April. Sebenarnya kita harus nge-utamain daftar ke kampusnya apa daftar untuk sponsor beasiswa? Mohon pencerahannya kak.

    Thanks and regards,
    Arita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai juga,

      Yang namanya deadline berati emang kudu harus pake banget untuk apply sebelum tanggal yang ditentukan. Apalagi kalau ternyata deadline beasiswa lebih awal dari deadline di wur, berarti lebih bagus untuk daftar jauh sebelum deadline.

      Daftar kampus dulu atau beasiswa dulu? Kami menyarankan daftar kampus dulu, karena kalau LoA udah di tangan, akan lebih enak buat daftar beasiswa. Toh masa berlaku LoA di wur kan 1 tahun, jadi kalau tahun ini ga dapet beasiswa, masih bisa cari beasiswa lain sampai taun depan.

      Btw, sakana itu dalam bahasa Jepang artinya ikan.

      Delete
  11. Halo mbak sakana, di wur kan syarat ieltsnya overall band 6. Dan minimal 6 buat writing sectionnya, nah kalau udah dpt overall band 6, tapi writingnya kurang dari itu apa ada kemungkinan bisa diterima ya mbk ? Mungkin dari aspek lain bisa dipertimbangkan. Sperti pngalaman kerja/prestasi lain.
    Makasih mbak sakana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Febri.
      Kami tidak bisa menjawab hal tersebut karena kami bukan pihak yang menentukan sesorang diterima atau tidak. Tetapi kalau tidak salah ada salah seorang teman kami tidak bisa mendapat LoA karena skor bahasa Inggris tidak sesuai syarat. Dari pihak wur memberikan tenggang waktu sampai syarat skor terpenuhi, baru mereka mau mengeluarkan LoA.

      Delete
  12. Hallo kak, aku benar-benar semangat bacanya. WUR juga merupakan target utama aku untuk melanjutkan S2 nanti, skrg aku masih berkutik dengan skripsi.
    ohiya yang mau aku tanya, bagaimana sih kak prosedur awal untuk mendapat LOA dari WUR sendiri. aku udah coba utak atik website nya belum menemukan spesifik bagian daftar secara online. Jurusan yang ingin aku tuju adalah Management, Economics and Consumer Studies karna linier dengan jurusan S1 aku Agribusiness. menurut kaka waktu test persaingannya seberat apasih kak berdasarkan pengalaman . Terimakasih kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai juga ichatsu :)
      Mungkin karena sekarang kamu masih berkutik dengan skripsi jadi penjabaran kami tentang cara mendapatkan LoA serta bagian daftar online di web WUR jadi terlewat. Ada baiknya setelah skripsi kamu selesai, bisa baca tulisan kami lagi dengan lebih fokus dan juga lebih teliti ubek2 web WUR supaya bisa nemu bagian daftar online. Untuk test persaingan berdasarkan pengalaman kami sih tidak berat. Sukses ya skripsinya :)

      Delete
  13. Kak Sakana..Kenalin, namaku Deyna
    Yaampun, tulisan kakak bagaikan durian yang jatuh dari langit! Aku lagi mempersiapkan niat dan kehendak buat lanjut s2, berharap ada org Indo yang bisa share ceritanya tentang kuliah di WUR. Kirain gaada,saking aku aja ga familiar ama namanya. Ternyata, kakak muncul dengan ceritanya yang super komplit.
    Aku udah browsing sih ka, dan jujur udah keder duluan liat persyaratannya, banyak dan aku belom punya hampir semua (kecuali transkrip yaa secara udah lulus s1 nya), apalagi buat apply beasiswa. Abis baca mendadak otakku berhenti bekerja.
    Apa sih yang harus disiapin duluan ka? TOEFL/IELTS kah, atau LoA kah, atau apply beasiswa dulu? Terus ada rekomendasi beasiswa ngga? Mau coba LPDP tp kan perlu alternatif lain juga ya..
    Terus untuk tes TOEFL/IELTS emang bener kudu ikut les nya? (mahal sist T.T)
    Doain kak, semoga niatku untuk lanjut s2 ngga anget anget kuah baso yg sekali tiup langsung adem.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Deyna,

      Yang harus disiapin duluan pastinya TOEFL/IELTS. Kenapa? Tanpa TOEFL/IELTS, kamu ga akan bisa dapet LoA ataupun apply beasiswa. Untuk ikutan tesnya apakah perlu les dulu atau tidak, ya itu tergantung kemampuan bahasa Inggris kamu sih, kalo merasa udah cukup mahir ya ga perlu les. Cukup belajar sendiri aja.
      ALternatif beasiswa lain bisa dibaca di postingan ini: http://kolomikan87.blogspot.co.id/2016/02/beasiswa-wageningen-abf.html

      Sukses ya sist... semoga tetap semangat untuk lanjut S2 :)

      -Sakana

      Delete
  14. hahhaahhaah gilaaaa, parah banget, gw baca ngakak gk henti2, blog2 sebelah ngomong pada serius2 sampe jantung debar2 bacanya, ye malah nemu blog kocak kyak gini,jd gk konsen bacanya hhahaha :D

    gw baru apply setelah hampir 6 bulan berjuang lengkapin persyaratannya, wish me luck :) skrg mau nyari2 info tempat tinggal murah dan suasana kampus disana, blog kamyu beneran bantu banyak :D thankyou sakana..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya ampun kami ikutan senang baca komen dari kamu... Biasanya pada komen serius nanya2 gitu ampe kepala cekat-cekot ngejawabnya, hehe :))

      Semoga sukses ya kuliah di kampus Wageningen tercinta :D

      -Sakana & Cchocomint -

      Delete
  15. Hai mb sakana, salam kenal..
    Saya rencananya mau apply lpdp ke wageningen. Nah saya bingung ada 2 pilihan wageningen di list Univ tujuan sewaktu mendaftar. Ada wageningen university dan wageningen university and research, apa bedanya ya mba? Lalu harusnya saya milih yg mana? Terus mba, saya kan rencana mau ambil environmental sciences nah berarti bidang keilmuan nya sains kan mba, tetapi pilihan bidang keilmuan sains hanya ada di wageningen university sementara di wageningen university and research hanya ada pilihan bidang keilmuan pertanian. Mohon pencerahannya mba, terima kasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Vira,
      pilihan yang dimaksud apakah pilihan pada saat apply lpdp? berhubung kami berdua tidak ada yang pernah apply lpdp, jadi sayang sekali kami tidak bisa bantu jawab. kami sarankan untuk bertanya langsung ke anak PPI Wageningen aja di: http://www.ppi-wageningen.org/contact-us/

      Delete
  16. Hello, mba Sakana

    Ikut nanya juga nih. Pengen nanya, nenurut mba yang sudah menempuh studi disana, kelebihan wageningen di banding universitas lain (yg sekaliber) itu dimana mba? Kalau dari segi ranking rasanyaa udah oke banget ya. Hehe. Cm sy pengen tau kalau dari pengalaman alumninya sendiri seperti apa ☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Riyah,
      Kelebihan WUR dibanding univ lain? Hmmm... susah ya jawabnya karena kami berdua ga ada yang punya pengalaman kuliah di univ lain (yang sekaliber wur)....

      Coba saja Riyah bandingkan tulisan tentang pengalaman kami di WUR dengan tulisan orang yang kuliah di univ lain, trus tarik kesimpulan sendiri :)

      Tulisan kami lainnya mengenai Wageningen bisa dibaca di sini: http://kolomikan87.blogspot.co.id/search/label/Wageningen

      -Sakana & Cchocomint

      Delete
  17. Assalamu'alaykum. Kak Sakana, kenalkan saya Uki,hehe. Saya lagi nyari info beasiswa dan cara daftar ke luar negeri.. Dan saya merasa Kak Sakana menjelaskan detail, saya salut loh.. Paling lengkap menurut saya.. Mau tanya dong Kak, menurut Kak Sakana cara menentukan kita lebih baik ikut tes toefl atau ielts itu bagaimana ya? Saya udah baca ini dan itu kayak nentuin tes yang tepat buat saya, tapi malah masih bingung.. Khawatir udah ngeluarin uang banyak untuk tes, malah kurang pas

    Respon dong Kak, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam. Hai Uki, untuk menentukan mau tes TOEFL atau IELTS bisa dipertimbangkan dari: 1) harga, 2) slot waktu/lokasi tes yang ada, 3) jenis tes yang diminta oleh sekolah/beasiswa (beberapa sekolah di UK cuma nerima IELTS)

      Sesungguhnya, baik TOEFL ataupun IELTS tidak masalah pasti bisa terpakai kalau kamu bisa mendapatkan skor tinggi ;D

      Delete
  18. Halo kak, aku arina, aku lagi skripsi ini, tahun depan insyaallah wisuda D4 analis kesehatan, pengen sekali bisa mengikuti jejak kakak sakana, wish me luck ,

    ReplyDelete