Sunday, February 21, 2016

Challenge in Singapore (ChaSing) ep.5 - Cookies Russian Roulette

CHALLENGE IN SINGAPOOOHHH.....CAN LAH!!!

Di episode ke lima kali ini, kami memainkan Cookies Russian Roulette!!!



NOOOO!!!! I am sorry Cookie, but you're not invited, ok?

Begini, Jepang itu kan memang terkenal dengan segala keanehan dan kreativtasnya, nah Cookies Russian Roulette ini dipersembahkan oleh salah satu cookies dari Jepang. dalam satu boks cookies, terdapat 12 cookies, di mana 10 memiliki rasa yang normal dan 2 cookies dengan rasa agak kewasabi-wasabian. Nah, siapa yang mendapatkan cookies tersebut, dialah yang akan kalah. Penasaran? Ini dia videonya...



Nah, paham kan kenapa gw sebut rasanya kewasabi-wasabian? Soalnya rasa wasabinya ternyata nggak terlalu kuat dan nggak merata di semua bagian cookie. Makanya di cookie yang terakhir terjadi polemik dan keraguan, bener nggak sih cookie-nya Sakana memang ada wasabinya?!?!?!?! Mungkin ini salah satu bukti, kalau krisis global masih melanda, cuma bisa kasih campuran wasabi sedikit aja atau orang Jepang sangat pengertian, mereka tahu cookies ini banyak dipake untuk oleh-oleh dan wasabi itu kalau dalam konsentrasi tinggi is such a killer, iya nggak sih? Kalau terlalu banyak makan wasabi, itu sama dengan siksaan duniawi level 9836392.99, tapi cuma berlangsung beberapa detik. Sedangkan kalau terlalu banyak makan cabe, itu jadi siksaan duniawi level 983639.299 tapi berlangsung bermenit-menit. Trade off memang.

Jelas kan, kali ini gw keluar kembali sebagai pemenang!!!! *tabur-tabur confetti* Tapi jangan kemana-mana, karena Challenge in Singapore masih berlanjut.

-cchocomint-

Wednesday, February 17, 2016

Beasiswa Wageningen: ABF

Hellowwww, masih menyambung tulisan yang ini juga yang ini, mari kita melangkah ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu ke pelaminan *kode* *masih single* *jaminan mutu* pemberi sponsor alias beasiswa. Seperti yang pernah kami bahas, Sakana dapat beasiswa dari DIKTI yang sekarang sudah tidak ada dan gw mendapat beasiswa dari ABF, yaitu Anne van den Ban Fund. Silakan websitenya dibuka dan dibaca secara khusyuk. Cerita sedikit ya, soalnya gw kagum sama Bapak Anne. Iya Bapak, dese ini laki-laki lho :)))).

Jadi Pak Anne itu adalah Professor sekaligus filantropis, beliau yang mendirikan ABF untuk membantu orang macem gw, yang pengen sekolah di Wageningen tapi kepentok biaya. Orangnya baik, ramah, dan simpatik. Udah tua tapi masih naik sepeda ke mana-mana (pas gw kuliah di sana sih begitu, entah sekarang), semoga beliau panjang umur, eymin!!

Gw mau cerita sedikit mengenai beasiswa ini (kalau nggak males, mau cerita soal beasiswa lainnya yang gw tahu, kalau nggak males lho ya. Pemirsa jangan terlalu berharap, hehehehehehe...). Pertama, mau disclaimer dulu ya, kami ini kuliah di WUR tahun 2011, boleh jadi sudah banyak syarat yang berubah, dan jujur, gw lupa-lupa inget syaratnya apa aja *toyor*

Baiklah, off we go…

LoA
Untuk poin yang ini gw yakin. Sebelum apply beasiswa ABF, pastikan kalian sudah memiliki LoA alias Letter of Acceptance, yang artinya kalian sudah diterima di salah satu program di Wageningen University and Research Center (WUR).

ABF aplikasi
Prosedurnya simpel, at least waktu jaman gw. Kalian cukup kirim email dengan attachment berupa:
- Application form (didapat setelah gw mengontak contact person bahwa gw tertarik untuk apply)
- Reference letter
- Motivation letter
- CV

Menunggu
Iya, udah gitu doang. Nunggu, berdoa, pasang sajen, pake pelet, pergi ke dukun. Silakan dilakukan jika dirasa perlu.

Pengumuman
Mereka mengumumkan dalam berapa tahap (ingat, ini pas jaman gw yak). Dari semua aplikan, mereka saring jadi 29 besar, setelah itu 12 besar, lalu jadi 5 orang penerima. Ini bagian paling syaiton karena deg-degan abis. Lo dapet email berkali-kali dan setiap buka rasanya jantung mau copot *lebay sih*

Setelah gw cek, gw masih simpan email-email jaman apply secara paripurna. Di sana disebutkan bahwa kriteria pemilihan berdasarkan:
 - Academically classification
 - References
 - CV (including working experience)
 - Motivation
 - National Income on your country
 - Other sponsors or own contribution
 - Opportunities to apply to other sponsor organizations working in your country

FAQ

Sekali lagi, ini berdasarkan pengalaman gw apply tahun 2010. Perubahan sangat mungkin terjadi. Pelajari websitenya, tanya kontak personnya jika dirasa perlu.

Beasiswa ABF ini mencakup apa?
Beasiswa ini HANYA mencakup biaya hidup. Iya, biaya hidup per bulan.

Terus tuition fee gimana?
Nah, kalau gw, tuition fee dapat dari Universitas. Kalau kita mengacu ke poin nomor 6 di atas, disebutkan ‘other sponsor.’ Jadi ketika sang aplikan bisa mendapat sponsor lain (dalam hal ini beasiswa dari Universitas untuk mengover tuition fee), maka kemungkinan mendapat beasiswa ini semakin besar. Kalau menurut analisis awam gw, target beasiswa ini adalah mereka dari negara dunia ketiga yang memang dirasa perlu beasiswa untuk melanjutkan studi di sana. Jadi kalau hanya mendapat partial scholarship (eg. cuma dapet tuition fee saja atau dapat living allowance saja), mungkin tetap nggak akan bisa lanjut sekolah. Gw ngomong untuk kasus Belanda secara umum dan WUR secara spesifik ya, kenapa? Karena kalau kasus ini terjadi di Jerman, gw dapet partial scholarship untuk living allowance, gw akan tetap bisa berangkat karena tuition fee di Jerman murah nggak kira-kira (beberapa malah masih gratis), lebih murah dari pada kampus-kampus di Indo, coba cek sana gih (Oh, Deutschland über alles *senderan di dada Mats Hummels*

Tiket pesawat?
Beli sendiri. Pokoknya duit tabungan jaman kerja habis buat beli tiket pesawat *curhat*. Jadi Beasiswa ini memang hanya mengover living allowance (oia, juga asuransi), ga ada settlement awal, uang buku, dan komponen lainnya seperti itu. ABF bukan lembaga besar kayak STUNED, DIKTI, dsb, ya namanya juga organisasi kecil yang diinisiasi kebaikan hati seorang profesor :’) *bijak*

Repot banget dong musti apply juga buat beasiswa dari Universitas?
Nggak kok. Untuk universitas nggak perlu apply. Menurut penerawangan gw, pihak Uni dan ABF saling komunikasi dan tukar informasi siapa kandidat yang paling pas.

Apply apa jangan?
Apply aja, untuk memperbesar kemungkinan. Meski hanya mengover living allowance, tapi kan kalian udah liat, gw survive lahir-batin, hidup baik-baik aja, dan tetep pinter kok masih bisa jalan-jalan juga *kalau kalian khawatir nggak bisa jalan-jalan* dan sedikit nabung. Lagi pula sekarang udah 2016, mana tahu banyak policy yang berubah dan lebih banyak donatur yang bisa bikin coverage beasiswa jadi lebih baik. Kalau pun pada akhirnya keterima beberapa beasiswa, kalian bisa mundur dari beasiswa ini dan ambil yang lain.

Akhir kata selamat mencoba, may the force be with you!!

-cchocomint-

Thursday, February 11, 2016

Challenge in Singapore (ChaSing) ep.4 - Cola Russian Roulette

Hai... hai....

Masih inget ga gimana tantangan ChaSing yang pertama gagal maning dan berakhir dengan cepat? Ga inget? Ya udah sok mangga atuh ditonton lagi.

Udah nonton?

Apa? Belum?

Hayu sok ditungguin nontonnya.
.
.
.
.
.
.
.
Yak, di tantangan pertama mendapatkan mukjizat dengan mendapatkan telur mentah 3 kali (nyaris) berturut-turut. Nah, kali ini si cchocomint yang bakalan kena karmanya. Penasaran kan apa karmanya? Makanya nonton dulu dong episode ke-4 ini.....


HA
HA
HAHAHAHAHA..... Rasakan karma mu cchocomint!

Luar biasah emang berkat God's Hand ala cchocomint, tantangan ke-4 ini berakhir dengan sangat singkat! Yah.... walaupun gw kena juga sih cola yang dicampur saus tiram.....

Dari tantangan ini kami berdua menarik kesimpulan bahwa: barang siapa yang kena Russian Roulette dua kali berturut-turut, maka niscaya dia akan jadi pilon.

Masih akan ada tantangan-tantangan ga penting berikutnya. Jadi jangan lupa subscribe channel yotube-nya dan follow blog kami ini yaaaa.... :D

-Sakana

Tuesday, February 2, 2016

Challenge in Singapore (ChaSing) ep.3 - Face Stuffing (Wannabe)

Oke, challenge masih berlanjut!! Game on!!
 
Di tantangan ketiga kali ini, kami sudah pindah lokasi ke suatu taman dengan pencahayaan #rhyme.
 
Masih terinspirasi dari salah satu episode Jimmy Fallon yang berjudul Face Stuffing Challenge. Lha kok di ChaSing ada wannabe-nya? Yaiya, soalnya dari makanan yang akan kami makan, nggak ada satu pun yang cara makannya dilakukan dengan menenggelamkan muka ke dalam makanan. Kurang lebih kek gambar di bawah ini (yang sebelah kiri ).
 
pic from here
Yang bener aja jek, nanti lipen kita yang (sama sekali nggak) paripurna bisa ilang dong!!! Akhirnya metoda makan dilakukan secara lebih elegan..hahahahahaha.
 
Kek gimana challengenya? Seperti biasa, gw dan Sakana akan berlomba memakan suatu makanan dengan cara yang unik selama sepuluh detik *iya, sepuluh detik udah lebih dari cukup*, setelah itu akan dicek, siapa yang bias menghabiskan makanan paling banyak. Pertama, kami akan makan coklat  M&M dengan sumpit, makan saos tomat dengan sedotan, dan makan nasi menggunakan telunjuk. Mau tau siapa yang lebih jago? Cek langsung video berikut ini...


 
Sakana memang lebih jago nyedot saos tomat (yang rasanya iyuh!), tapi gw lebih mantap urusan nyerok nasi pake jari telunjuk, namun, nyatanya, kami sama-sama jago nyumpit coklat M&M, walhasil tantangan kali ini kami pun seri!!!
 
Hikmah dari tantangan kali ini, kami jadi tahu bahwa saos tomat memang baiknya hanya jadi pelengkap makanan lain. Misalnya jadi cocolan kentang atau nugget goreng, bisa juga dicampur ke kuah baso atau indomie, tapi sama sekali nggak disarankan untuk digado. Kalau mau ngegado, lebih baik gadoin Knorr kaldu blok rasa Tom Yam, itu mantap!!
 
Selamat merayakan CNY bagi yang merayakan, enjoy your holiday, semoga tahun baru monyet emas jadi berkah untuk semua. Yeah!!
 
-cchocomint-