Tantangan yang ini terinspirasi dari salah satu
acara tv bertajuk Indonesia Pintar Eat Bulaga. Awalnya gw sering liat di time line
twitter kalau sedikit-sedikit mereka tulis,’BISA JADEEEE.’ Ih, ini apaan sik?
Atas nama FOMO *hyeukkk*, dicari tahu
apa sih yang bikin mereka sedikit-sedikit ngetwit absurd kayak gitu. Akhirnya gw
menemukan salah satu video Indonesia Pintar Eat Bulaga. Gw masih inget lho, kalau ngga
salah itu Jumat tengah malam menjelang Sabtu dini hari gw nontonin video itu
sampai ngakak jengkang. Setelah itu, gw asih tahu Teh Dewi dong acara tersebut.
Nggak tahu kenapa ya, tidap ada video/tulisan (blog/artikel, dsb) yang alay-kampring-kampret-garing gimana gitu, gw tuh cenderung ngasih tahu Teh Dewi
dan biasanya Teh Dewi meneruskan ke si Sakana. Begitulah adanya. Nah, inspirasi
awal dari Wagenigen Challenge pada saat itu adalah video yang satu ini:
Edan dong, itu peserta udah kayak kesurupan.
Semoga pita suaranya baik-baik saja. Amen.
Lalu tercetuslah untuk bikin Wageningen Pintar Eat
Bulaga. Dengan dibantu mahasiswa stress lainnya di Wageningen (Nuning, Ayu, Teh Dewi),
akhirnya tercipta soal-soal untuk dimainkan saat kuis. Supaya netral, yang
bantuin kita untuk teriak ‘IYA,’ ‘BUKAN,’ dan ‘BISA JADEEEE,’ adalah Teh Dewi.
Selain sebagai bagian dari The Wageningen Challenge ini pun adalah bukti bahwa
mahasiswa S2 itu sama sekali nggak lebih jago dari anak SD. Kalau udah grogi
dan dikejar waktu, tetep aja ngaco semua jawabannya, padahal gw udah ngetawain
abis-abisan tuh bocah SD, taunya gw sendiri....meh. nggak percaya? Bisa dilihat
di video berikut ini:
Lokasi tantangannya kalau nggak salah di kamarnya
Nuning. Kenapa? Karena kamarnya selalu rapi jali dan bersih, tak ada debu
barang seujung kuku!! Mana lagi kalau terjadi kebrutalan seperti kita
makan-makan dan minum-minum di kamanya, kita dilarang cuci piring!!! Horeeee!!!
Karena selain pada Tuhan, si Nuning hanya percaya sama dirinya sendiri, kalau
orang lain cuci piringnya dia nggak yakin sudah memenuh kaidah mikrobiologi di
mana semuanya harus steril.
Selain itu, kenapa dilakukan di Bornsesteeg dan
bukan Asserpark adalah adanya undangan makan-makan dari....entah dari siapa.
Pokonya ada acara makan-makan hari itu. Biasalah, Bornsesteeg kan pusat tata
suryanya mahasiswa Indonesia di sana, nama pun semua mahasiswa tumplek di sana.
Asserpark? Da itu mah housing apaan atuh.
Oiya, ngomongin Bornsesteeg sebagai pusat tata suryanya orang Indonesia, housing ini punya ruang serba guna bernama Number 3 di lobinya. Begitu masuk, tengok sebelah kanan ada ruangan lumayan gede dengan layar, meja dan kursi-kursi yang bisa digunakan oleh siapa pun secara gratis asal minta izin dulu sama caretaker di Bornsesteeg. Kadang dipakai untuk acara family gathering (orang mana pun), acara nonton bareng, buka puasa bareng, dan yang paling heitz untuk mahasiswa Indonesia adalah acara karaoke bareng.
Tuh yang di kanan: Number 3. Pic from here |
Gilak yak, tiap gw cerita kayaknya Bornsesteeg itu tempat yang mengerikan bingits yak?! Hahahahahaha...enggak juga sih, ya kalau lebih senang segala sesuatu terfasilitasi di kamar sendiri dan banyak teman-teman Indonesia, ya tinggalah di sini. Asserpark juga kampret kok, tapi beda tipe kampret sama Bornsesteeg, it's just so Dutch, the kampretness is just so Dutch, nanti kita bicarakan.
-cchocomint-
0 comments:
Post a Comment