Wednesday, February 17, 2016

Beasiswa Wageningen: ABF

Hellowwww, masih menyambung tulisan yang ini juga yang ini, mari kita melangkah ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu ke pelaminan *kode* *masih single* *jaminan mutu* pemberi sponsor alias beasiswa. Seperti yang pernah kami bahas, Sakana dapat beasiswa dari DIKTI yang sekarang sudah tidak ada dan gw mendapat beasiswa dari ABF, yaitu Anne van den Ban Fund. Silakan websitenya dibuka dan dibaca secara khusyuk. Cerita sedikit ya, soalnya gw kagum sama Bapak Anne. Iya Bapak, dese ini laki-laki lho :)))).

Jadi Pak Anne itu adalah Professor sekaligus filantropis, beliau yang mendirikan ABF untuk membantu orang macem gw, yang pengen sekolah di Wageningen tapi kepentok biaya. Orangnya baik, ramah, dan simpatik. Udah tua tapi masih naik sepeda ke mana-mana (pas gw kuliah di sana sih begitu, entah sekarang), semoga beliau panjang umur, eymin!!

Gw mau cerita sedikit mengenai beasiswa ini (kalau nggak males, mau cerita soal beasiswa lainnya yang gw tahu, kalau nggak males lho ya. Pemirsa jangan terlalu berharap, hehehehehehe...). Pertama, mau disclaimer dulu ya, kami ini kuliah di WUR tahun 2011, boleh jadi sudah banyak syarat yang berubah, dan jujur, gw lupa-lupa inget syaratnya apa aja *toyor*

Baiklah, off we go…

LoA
Untuk poin yang ini gw yakin. Sebelum apply beasiswa ABF, pastikan kalian sudah memiliki LoA alias Letter of Acceptance, yang artinya kalian sudah diterima di salah satu program di Wageningen University and Research Center (WUR).

ABF aplikasi
Prosedurnya simpel, at least waktu jaman gw. Kalian cukup kirim email dengan attachment berupa:
- Application form (didapat setelah gw mengontak contact person bahwa gw tertarik untuk apply)
- Reference letter
- Motivation letter
- CV

Menunggu
Iya, udah gitu doang. Nunggu, berdoa, pasang sajen, pake pelet, pergi ke dukun. Silakan dilakukan jika dirasa perlu.

Pengumuman
Mereka mengumumkan dalam berapa tahap (ingat, ini pas jaman gw yak). Dari semua aplikan, mereka saring jadi 29 besar, setelah itu 12 besar, lalu jadi 5 orang penerima. Ini bagian paling syaiton karena deg-degan abis. Lo dapet email berkali-kali dan setiap buka rasanya jantung mau copot *lebay sih*

Setelah gw cek, gw masih simpan email-email jaman apply secara paripurna. Di sana disebutkan bahwa kriteria pemilihan berdasarkan:
 - Academically classification
 - References
 - CV (including working experience)
 - Motivation
 - National Income on your country
 - Other sponsors or own contribution
 - Opportunities to apply to other sponsor organizations working in your country

FAQ

Sekali lagi, ini berdasarkan pengalaman gw apply tahun 2010. Perubahan sangat mungkin terjadi. Pelajari websitenya, tanya kontak personnya jika dirasa perlu.

Beasiswa ABF ini mencakup apa?
Beasiswa ini HANYA mencakup biaya hidup. Iya, biaya hidup per bulan.

Terus tuition fee gimana?
Nah, kalau gw, tuition fee dapat dari Universitas. Kalau kita mengacu ke poin nomor 6 di atas, disebutkan ‘other sponsor.’ Jadi ketika sang aplikan bisa mendapat sponsor lain (dalam hal ini beasiswa dari Universitas untuk mengover tuition fee), maka kemungkinan mendapat beasiswa ini semakin besar. Kalau menurut analisis awam gw, target beasiswa ini adalah mereka dari negara dunia ketiga yang memang dirasa perlu beasiswa untuk melanjutkan studi di sana. Jadi kalau hanya mendapat partial scholarship (eg. cuma dapet tuition fee saja atau dapat living allowance saja), mungkin tetap nggak akan bisa lanjut sekolah. Gw ngomong untuk kasus Belanda secara umum dan WUR secara spesifik ya, kenapa? Karena kalau kasus ini terjadi di Jerman, gw dapet partial scholarship untuk living allowance, gw akan tetap bisa berangkat karena tuition fee di Jerman murah nggak kira-kira (beberapa malah masih gratis), lebih murah dari pada kampus-kampus di Indo, coba cek sana gih (Oh, Deutschland über alles *senderan di dada Mats Hummels*

Tiket pesawat?
Beli sendiri. Pokoknya duit tabungan jaman kerja habis buat beli tiket pesawat *curhat*. Jadi Beasiswa ini memang hanya mengover living allowance (oia, juga asuransi), ga ada settlement awal, uang buku, dan komponen lainnya seperti itu. ABF bukan lembaga besar kayak STUNED, DIKTI, dsb, ya namanya juga organisasi kecil yang diinisiasi kebaikan hati seorang profesor :’) *bijak*

Repot banget dong musti apply juga buat beasiswa dari Universitas?
Nggak kok. Untuk universitas nggak perlu apply. Menurut penerawangan gw, pihak Uni dan ABF saling komunikasi dan tukar informasi siapa kandidat yang paling pas.

Apply apa jangan?
Apply aja, untuk memperbesar kemungkinan. Meski hanya mengover living allowance, tapi kan kalian udah liat, gw survive lahir-batin, hidup baik-baik aja, dan tetep pinter kok masih bisa jalan-jalan juga *kalau kalian khawatir nggak bisa jalan-jalan* dan sedikit nabung. Lagi pula sekarang udah 2016, mana tahu banyak policy yang berubah dan lebih banyak donatur yang bisa bikin coverage beasiswa jadi lebih baik. Kalau pun pada akhirnya keterima beberapa beasiswa, kalian bisa mundur dari beasiswa ini dan ambil yang lain.

Akhir kata selamat mencoba, may the force be with you!!

-cchocomint-

6 comments:

  1. Haloo!!! I'm back mbak sakana dan choco fish.. It is me arofi..

    Mbak-mbak, saya jadi penasaran beasiswa ABF ini, so kalau boleh tahu lebih dalam lagi, bagaimana prosedur seleksinya, are there any interview sections, something like skype with advisor atau Mr. Anne.nya?

    Matursuwoon,

    arofi yanuar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Arofi, itu udah disebut di atas, di bagian ABF aplikasi. Memang prosedurnya sesimpel itu (perlu diingat, itu untuk academic year 2011), isi application form beserta dokumen yang diminta, setelah itu nunggu. Nggak ada interview sama sekali kok.

      Delete
  2. Mbak, mau nanya dong. Kalo udah dapet abf sama beasiswa dari univ, masih harus ngeluarin biaya lagi ga ya buat hidup disana? Apa udah kecover sama dua beasiswa itu?

    Makasih mbak

    *anyway, i've read ur story di kompilasi laskr beasiswa ppi belanda. Inspiratif! Tapi bikin penasaran sama alesannya nih mbak hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Zahra, masih ada komponen yang harus dicover sendiri, yaitu tiket peswat. Baik ABF dan pihak Uni tidak menanggung biaya tiket.

      p.s. makasih udah baca tulisan di laskar beasiswa hehehe, sukses selalu ya.

      -cchocomint-

      Delete
  3. Wah makaih banyak mba sebbelumnya. Tapi mau nanya nih kak, kalau peluang dapet beasiswa dr wur nya gimana kak kira-kira? maakasih banyak infonya. smoga aku ketularan juga kak hehe. soalnya aku juga lagi searching stuned nfs orange dan aku cocokin sama egibility aku kurang starring sih wqwq jadi mau banget nyoba ABF ini.. amin lah ya ka smoga rezeki dan kakanya berkah mbagi infonya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Ayun, kalau peluang jujur aja Saya sendiri nggak tahu, karena kita nggak tahu kualitas aplikan lain, apakah biasa, bagus, atau baguuuussss banget. Tapi karena ABF hanya mencakup biaya hidup, untuk tution fee-nya biasanya dapat dari pihak universitas. Prosesnya untuk dapat beasiswa dari universitas gimana? nggak tahu juga, seingat Saya, dulu yang Saya apply program master dan beasiswa ABF, tapi setelah itu dapat kabar bahwa tution dicover universitas.

      Delete